The Bawean Island

Komunitas Orang Boyan

Mari Membangun Bawean Bersama-Sama!!!

alun2.jpgSemua orang pasti mencintai tanah kelahirannya. Begitu juga dengan masyarakat Bawean. Meskipun mereka telah merantau kemana-mana termasuk keluar negeri seperti Malaysia dan Singapura dan lain-lain, namun mereka tetap peduli dan rindu terhadap pulau Bawean.

Rasa cinta terhadap Bawean terlihat dari mereka yang tinggal di luar pulau Bawean. Rasa kekeluargaan masyarakat Bawean sangat besar. Mereka yang tingga di luar pulau Bawean memiliki ikatan emosional yang sangat kuat satu sama lain. Tidak jarang mereka membentuk sebuah komunitas atau perkumpulan yang didasari rasa primordialime kabaweanan. Dari perkumpulan itu, seringkali membuahkan uneg-uneg atau ide-ide cerdas untuk membangun Bawean dari luar.

Di tingkatan pelajar yang ada di perantauan, kita banyak mengenal organisasi kebaweanan. Yang kita kenal, organisasi pelajar Bawean yang pertamakali berdiri adalah Ikatan Santri Bawean Rantau (ISBARA). Centrum dari organisasi ini adalah pondok-pondok terutama yang ada di Jawa Timur. Organisasi telah banyak memberikan sumbangsih kepada pengembangan masyarakat Bawean, terutama di bidang spiritual.

Sejalan dengan perkembangan zaman, dengan makin meningkatnya kesadaran pendidikan masyarakat Bawean dimana banyak orang Bawean yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, perkumpulan mahasiswa Bawean banyak ditemui terutama di kota-kota besar. Di Yogyakarta ada Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta (IPMABAYO), di Surabaya ada Ikatan Mahasiswa Surabaya (IMBAS), di Malang ada Ikatan Mahasiswa, Palajar dan Santri Bawean (IMPSB) dll. Perkumpulan mahasiswa ini telah sedikit-banyak membangun kesadaran kritis masyrakat Bawean.

Orang-orang Bawean yang menetap di luar juga banyak yang membuat komunitas. Di Jogja ada Keluarga Bawean Yogyakarta (KBY), di gresik ada Keluarga Bawean Gresik (KBG), di Solo ada Keluarga Bawean Solo (KBS), di Singapura Kelurga Bawean Singapura (KBS) dan banyak lagi yang lainnya.

Komunitas-komunitas itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat Bawean terhadap kemajuan Bawean. Tidak sedikit sumbangsih mereka terhadap Bawean.

Banyak infrastruktur yang ada di pulau Bawean berasal dari hadil sumbangan masyarakat yang ada di perantauan. Mereka bukan hanya sumbangan untuk keluarga semata, tetapi juga mereka juga memberi sumbangan atas pembangunan pendidikan, jalan-jalan poros desa dan yang pembangunan sarana olahraga.

Secara umum biasanya sumbangan selama ini yang berasal dari luar pulau tidak terkonsep secara matang dan cenderung berupa bantuan yang tidak mempunyai visi jangka panjang, sekarang mulai muncul gagasan dari putra daerah yang ada di Jakarta untuk membangun Bawean dengan konsep dan visi jangka panjang. Mereka mendirikan lembaga yang diberi nama Bawean Institut (BI). Saat ini BI secara reguler setiap bulan memberikan sumbngan kepada siswa SMA tidak mampu yang berprestasi.

Diharapkan ke depan ada program-program yang berjangka panjang dalam rangka membangun Bawean yang lahir-lahir dari putra-putra daerah yang hidup berbagai belahan dunia. Tidak cukup hanya ada BI tetapi harus ada lembaga yang mempunyai perspektif dan paradigma lain dalam membangun Bawean. Oleh karena itu, mari membangun Bawean bersama-sama!!!

Januari 6, 2008 - Posted by | Membangun, Uncategorized

30 Komentar »

  1. Halo men, aq suka blogmu, simple banget, bagus!! saya setuju kita harus mencintai Bawean dan tentu harus membangunnya.

    Pro Arif
    terimasih banyak rif!!

    Komentar oleh Arif | Januari 7, 2008

  2. Ya, hidup Bawean!

    pro Attoch:
    hidup!!!!

    Komentar oleh attoch | Januari 8, 2008

  3. Bagus ulasanmu. tapi usaha dengan otak untuk bangunkan bawean…………. hidup bawean

    Pro Asmawi:
    terimakasih! kami tunggu ide-idemu

    Komentar oleh Asmawi | Januari 9, 2008

  4. sekedar informasi. di Malaysia ada Persatuan Bawean Malaysia (PMB) dan Yayasan Bawean Malaysia (YBM)………….

    Pro hasan:

    terimakasih atas infonya

    Komentar oleh hasan | Januari 14, 2008

  5. aku heran banget persatuan apa aja sich yang ada di luar sana……
    trus kalo emg ada YBM mana kontribusinya ma boyan island,,,,,,
    _bull shit_more_

    Komentar oleh boyan | Januari 22, 2008

  6. alamat BI di mana and apa ajah kegiatannya?

    Pro ajib ghufron
    saya lupa pak, saya tahu karena kebetulan saya tinggal di jakarta. besok insyallah saya carikan. sekarang kegiatan BI memberi beasiswa kepada siswa2 berprestasi bawean yang tidak mampu.

    Komentar oleh ajib ghufron | Februari 1, 2008

  7. gagasannya untuk membangun bawean ayo dimajukan… kita atur strataknya, bagi peran dan posisi dan sektor yang mana yang akan jadi prioritas!!! ya supaya gagasan kita tidak utopis, mari yang rasional dan dioperasionalkan.

    Pro Yana
    setuju seratus persen

    Komentar oleh yana | Februari 7, 2008

  8. salam kenal aja…\
    hidup baweannn..hikk hikkk

    pro ghazyan
    salam kenal juga. hidup…!!!

    Komentar oleh ghazyan | Februari 14, 2008

  9. pro ghazyan:
    jangan “hidup-muncul-gone-fly-die”

    Komentar oleh Boyan's blood on the sunday morning | Februari 14, 2008

  10. Bawean dengan posisi geogrofinya merupakan pelauang. Ayo majukan Bawean.

    Komentar oleh Bagio | Maret 30, 2008

  11. terimakasih dengan partisipasi anda demi bawean,salam kenal dan silahkan posting di blog ku..

    Komentar oleh rawi | April 1, 2008

  12. hidup bawean,,,,, mari kita lestarikan satwa yang ada di pulau bawean terutama rusa bawean(exis kuhli),,,,hee,,ee,,,

    PRO andikaa
    hidup….!!!

    Komentar oleh andikaa | April 12, 2008

  13. hidup bawean,tetap berjuag untuk kemajuan bawean

    Komentar oleh i'bank dhaut | Juli 7, 2008

  14. maju terus bawean

    Komentar oleh i'bank dhaut | Juli 7, 2008

  15. bawean ku

    Komentar oleh i'bank dhaunt | Juli 7, 2008

  16. banyak yang menginginkan hal yang sama dengan kamu. tapi tak banyak orang yang mau melangkah untuk mengimplikasikan pemikiran itu.

    Komentar oleh zhayzhee | Desember 13, 2008

  17. walaupun saya ada dirantau nan jauh dari bawean ,tapi saya tidak perna melupakan tempat kelahiran saya di P.bawean.bagaimanapun saya berusaha untuk memajukan bawean

    Komentar oleh samsulhuda bin rasyidi | Januari 17, 2009

  18. I LOVE U FULL

    Komentar oleh zara | Agustus 1, 2009

  19. ue uda 5 thn lebih gk pulang kampung,yg terletak DIdesa DIPONGGO,KEDEMANGAN,.. ue sangat berdosa bgt gk pulang2,.. oia bagi anda2 yg org ponggo,sabar yua,q akan datang koq mnemui anda, gue lg sma suni Walotompo nie,, Call me 08988368354, sukses buat bawean, n laut`y dijaga ya,spy ntr ue bisa mancing agy,, key..

    Komentar oleh zara | Agustus 1, 2009

  20. Bawean KU, Rindu…rindu…rindu

    Pesan buat BUPATI GRESIK
    Lebih diperhatikan lagi Pembangunan Khususnya Pembangunan Fisik Sekolah dan Pesantren.

    Sahabat… kunjungilah facebook BAWEAN BANDUNG.
    Salam buat warga bawean dimanapun berada…
    YAZID – BANDUNG, JAWA BARAT.

    Komentar oleh Muhammad Yazid | Desember 1, 2009

  21. aku sorg ank boyan……….aku bangga jd ank boyan….

    Komentar oleh Alif Daniel | Desember 1, 2009

  22. “ MEREKA PENGHIANAT ? ”

    Sebelumnya, saya minta maaf dari lubuk hatiku yang paling dalam, apabila tulisanku ini terlalu berlebihan, kasar, salah atau dianggap mengada – ada. Sungguhpun saya berharap demikian, tapi boleh jadi ini memang benar adanya. Karena saya yakin pasti banyak yang akan tersinggung bahkan marah atau tidak terima jika membaca tulisanku ini. Sekali lagi saya minta maaf.
    Tulisanku ini saya tujukan kepada semua orang Bawean yang tinggal di beberapa Negara asing khususnya Malaysia dan Singapura yang mungkin sudah mulai lupa pada Bawean dan juga kepada mereka yang bangga atas identitas barunya dengan menjadi warga asli negara itu. Bukan kepada mereka yang memang betul – betul mencari nafkah apalagi mereka yang menuntut ilmu.
    Suatu hari saya pernah mendengar cerita tentang orang Bawean yang tingggal di Negara itu, katanya, mereka seakan- akan menyesal terhadap masa lalunya karena sudah terlanjur menjadi orang Bawean dan tidak dari dulu tinggal dan menjadi warga asli negara asing itu, sampai – sampai mereka malu untuk disebut orang Bawean. Saya terdiam, belum bisa membayangkan. Batinku bertanya, ‘ Apakah betul mereka bebicara seperti itu ?’, ‘Setega itukah orang Bawean?’. Entah cerita itu betul atau tidak. Saya hanya berharap ucapan itu berasal dari mereka yang sedang mengigau dalam tidurnya. Tetapi sungguh sangat menyedihkan jika benar kalimat itu keluar dari mulut orang Bawean yang seharusnya menjadi suatu kebanggaan.
    Dan yang paling megiris hati adalah, katanya, ada yang merencanakan dan mengupayakan untuk melahirkan anak – anaknya di Malaysia ataupun Singapura, hanya dengan harapan agar bisa mendapatkan KTP atau apapun namanya, sebagai upaya untuk bisa diakui sebagai warga asli Negara itu , walaupun terkadang melalui cara yang “haram”. Salah satu motifnya adalah dengan cara mengikutkan akte kelahiran anaknya kepada mereka yang sudah mempunyai “KTP” atau kepada warga asli Negara itu. Tentu tujuannya adalah agar anak – anaknya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disana. Saya bisa memahami dan sangat menghargai keinginan mereka itu untuk menjadi hartawan agar bisa membangun sebuah istana yang megah. Tetapi kalau hanya karena itu mereka harus mengorbankan rasa nasionalismenya menurut saya itu adalah tindakan pengecut dari seorang pecundang sejati.
    Bagi mereka mungkin Bawean hanyalah catatan kenangan sejarah hidupnya pada masa lalu, yang sama sekali tidak berarti pada hari, disaat mereka merasa sudah terjamin kehidupannya di Malaysia. Mereka melupakan, barangkali kesadaran mereka sudah lenyap dan hangus bersama impian – impiannya. Sehingga mereka melupakan makna dari sejarah itu.
    Bagi sebagian yang lain, Bawean hanyalah tempat persinggahan sementara untuk melepas rasa kangennya pada keluarganya yang mungkin masih tersisah. Sehingga Bawean layaknya Pulau mati yang ditinggalkan penghuninya dan kembali ramai saat Bulan Puasa mulai tiba.
    Demi tuhan saya bukannya iri terhadap apa yang telah mereka lakukan dan peroleh bukan pula saya benci tapi justru sebagai bukti bahwa saya sangat mencintai mereka . Saya hanya ingin mengetuk hati mereka agar tidak sampai lupa ingatan bahwa Bawean adalah tanah kelahiran orang tua, nenek moyang dan bahkan mereka sendiri.
    Kalau memang betul demikian adanya, apakah salah, sebagai ungkapan rasa kebanggaan saya pada tanah dimana saya dilahirkan yaitu Bawean, pulau yang mungil itu, jika saya harus mengatakan sembari meneteskan air mata, bahwa “MEREKA PENGHINAT” ?.

    Catatan : Tulisan Ini adalah pendapat pribadi bukan representasi dari semua masyarakat Bawean.

    Oleh : Hasis Bawean

    Komentar oleh Hasis bawean | Februari 13, 2010

  23. saya sependapat dengan hasis,warga bawean di rantau jangan jadi kacang lupa kulit,yang sukses di negeri orang harus dpt dengan asalnya.terus terang saya berasal dari kampung menara yang merantau ke pontianak.saya merasa sedih kalau putra-putra bawean lupa dgn asalnya.untuk pemuda-pemuda menra majukan kampung disegala bidang.

    Komentar oleh surasi | Februari 27, 2010

  24. Terima kasih kawan Surasi.Semoga kawan selamat dan sukses di Pontianak.Dan itulah kenyataan yang sering saya dengar selama ini tentang orang Bawean yang tinggal di Negara itu.

    Oleh : Hasis Bawean

    Komentar oleh Hasis Bawean | Maret 12, 2010

  25. Salam sayang utk semuanya,
    walau dimana saja kita berada,ingat suatu saat kita pasti akan kembali,kembali mungkin ke Bawean atau paling tidak pasti kepada Alkholiq,Jadi kita harus selalu Jujur & Ikhlas,tidak saling menyalahkan,dan kalau memang ada kelebihan rizqi, bantulah mereka yang membutuhkan,paling tidak itu adalah suatu kewajiban,bukan?dan bagi mereka yang kebetulan dicoba utk memegang suatu Jabatan apalagi di tempat basah,sadarlah bahwa anda sedang di uji,dan semua mata meamandang anda atau paling tidak,anda sedang di awasi oleh para abdi dalem Allah yang memang punya predikat “tidak pernah membantah larangan Allah n selalu melaksanakan apa yang di perintahkannya” yaitu Malaikat,’kan? ya kita harus selalu waspada!- wassalam

    Komentar oleh SIM-TG.ORI -BAWEAN | Maret 17, 2010

  26. oke boyan,yang pinter bangun terus boyan dengan hasil yang ril,dan yang pinter jgn suka debat mulu seperti kebanyakan yang kutemui saat pulang keboyan ,gk dikapal gk dipelabuhan ,bisa xcuma debat kepintaran aja,so bangun boyan dengan cara atau hasil yang nyata.

    Komentar oleh edy bjm | Januari 27, 2011

  27. jadi penasaran dengan bawean. terus diupdate bung blognya

    Komentar oleh nopanngluyur | Mei 4, 2011

  28. makasih sudah beri kesempatan nongol d blog ni.
    dulu sewaktu saya maen volly d bawean emang kurang beberapa fasilitas yang da
    seandainya saya sebagai pemerintahan d gresik saya akan mengarahkan dan membenahi semua aset2 atau fasilitas yang ada di boyan,,,,,,

    sangat menyesal pastinya jika tidak pernh berkunjung k boyan banyak tempat pariwisata ya sangat bagus yang di daerah2 laen yang tidak.
    so kita sebagai generasi penerus warga gresik saya akan berusaha dan mnta partisipasi nya semua
    kita bagun sma2 gresik dan boyan sehingga daerah kita tidak kalah dengan daerah2 laen coy,
    thanks

    Komentar oleh reni setiowati | Juni 7, 2011

  29. di kepulauan riau komunitas bawean bernama HIKAB (himpunan keluarga bawean)… salam dari rantau tanjungpinang

    Komentar oleh ophek... | Juli 26, 2013

  30. Blog ini bgus skali untuk mempererat persatuan orang bawean diperantauan. Saya dipapua,n skrang sudah ada persatuan bawean di papua (PBP) 082199004459

    Komentar oleh andre | Oktober 14, 2013


Tinggalkan komentar